Partai Politik yang Mendapat Hidayah


"Eh bajunya warna hijau. Partai P** ya?" Terlintas dibenak untuk menulis ini.

Bapak seorang politisi dari partai tersebut sejak saya duduk dibangku Sekolah Dasar hingga tahun 2014. Melalui partai itu juga Allah memberikan beberapa amanah kepadanya. Tapi sungguh disayangkan, terdengar kabar jika saat ini tampuk kekuasannya terbagi menjadi dua, menyebabkan gamang para kadernya. Kita tentu tau berita si-penista Al-Qur'an beserta partai koalisinya termasuk P**. Sebut saja si A, pemimpin dari partai tersebut justru pro mendukung si penista. Seolah tidak mau kalah si B juga ikutan mendukung. Kata bapak-ku, "si A melakukan demikian karena ingin mengeluarkan SK Menkumham sebagai final pengakuan bahwa benar si A yang berhak menjadi pemimpin tunggal dari partai". Hati nuraniku berkata lain, apakah pantas dianggap seorang muslim, menggadaikan akidah dan akhirat hanya demi dunia yang fana ini? Apakah pantas mereka membawa simbol islam dalam bendera sejak kejadian ini? Apa tidak ada cara lain? Selain melakukan hal demikian?

Bapak-ku kembali berkata, "politik itu kejam nak". Itulah yang terjadi saat ini. Mereka rela menjadi penjilat hanya untuk secuil gemerlapnya dunia. 
Fikiranku bekerja keras untuk mencerna perkataannya sambari menjerit, "mengapa? Apakah mereka merasa tidak punya Tuhan? Yang rejekinya sudah ditangguhkan setiap harinya? Apakah dengan demikian mereka menjadi lebih mulia?" Sungguh, merugilah bagi mereka yang menduakan Allah, menggadaikan akidah, agama dan akhlak hanya untuk mengejar harta dan jabatan yang kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.

Kini si-Penista telah dipenjara. Apakah ini akhir dari sebuah cerita? Tentu tidak. Kemarin saya sempat membaca berita jika si A pemimpin P** melakukan pendekatan ke Gubernur yang baru. Tapi sayang beribu sayang, sekali hati telah terluka tentu tak akan kembali seperti sediakala. Itulah akhir cerita dari orang yang menuhankan dunia, orang yang mementingkan dunia, orang yang selalu mengejar dunia. Allah beri tuh dunia, tapi Allah jauhkan dari akhirat.

Author:

0 comments:

Silahkan tinggalkan komentar anda dengan menggunakan opsi Name/URL. Mohon jangan komentar SPAM..! Karena komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus tanpa pemberitahuan sebelumnya
Terimakasih...!!!